Khamis, 6 Ogos 2009

Tanya sama hati


Kita berbisik sama bintang,
akan sepi dan pilu,
pada pungguk yg merindu rembulan,
pada angin malam yg menyapa,
pipi-pipi hiba.

Apakah kita punya kasih,
dalam keterbatasan,
gelojoh nafsu dan amarah,
dan mengharap senyum bidadari syurga,
tatkala kalimat pertama menyapa.

Apakah kita punya belas,
pada santun budi,
merafak sepuluh jari,
tangisi akan dosa-dosa silam,
yang maafnya belum tentu berbekas.

Apakah kita punya kuasa,
memutar kisah-kisah silam,
menjadi sejarah warna-warna indah,
padahal ia cuma perkara yang berlalu,
yang bisa wujud dalam mimpi,
itu pun kalau terjelma.

Nukilan,
Mayamin Manjakasih
15 Sya'ban 1430
6 Ogos 2009


p/s - korang bg leh cadang dak tajuk yg sesuai untuk sajak ni.

5 comments:

Potlandlord berkata...

.
..

sudut matamu memancarkan rasa
keresahan yang terbenam
kerinduan yang tertahan
duka dalam yang tersembunyi
jauh di lubuk hati

mungkin ini lebih menceritakan?

Tulis Tangan berkata...

Potlandlord - cobaan yg baik, tapi mcm tak sejalur ngan penceritaan je.

Potlandlord berkata...

aku hanya mengamat perasaan penulis :)

Tulis Tangan berkata...

Potlandlord - pengamatan yg tersasarkah :)

Potlandlord berkata...

mungkin tapi rasa tidakla tersasar jauh mane :))