"Biar kau tahu, Kal,orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi,dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!!"Aku tersentak dan terpaku memandang ayahku sampai jauh,bentakan-bentakan Arai berdesingan dalam telingaku,membakar hatiku."Tanpa mimpi,orang seperti kita akan mati...."Aku berasa beku,serasa disiram sebaldi air berais."Mungkin setelah tamat SMA kita hanya akan mendulang timah atau menjadi kuli,tapi di sini Kal,di sekolah ini,kita tak akan mendahului nasib kita!!"
Naskah kedua dari tetralogi ini menyentak aku. Ikal dan Arai, dua anak desa pulau balitong yg hidupnya penuh kemiskinan menerobos lingkaran strata kehidupan anak miskin dengan MIMPI mereka. Setiap kali aku membacanya mozek2 dalam naskah ini, semua nya berbalik dalam kehidupan aku.
Aku cuba menukilkan bahasa terbaik untuk mendiskusi tentang novel ini, namun aku kira aku sudah kehabisan perkataan-perkatan yg indah. Bagi anda semua, bacalah novel ini, pasti anda akan merasa betapa beruntungnya anda dan betapa sesalnya anda kerana terlalu takut mengejar mimpi anda.
0 comments:
Catat Ulasan